Tweet |
Ternyata ada seorang pahlawan Muslim dibalik Tragedi 11 September yang meruntuhkan Menara Kembar "World Trade Center" (WTC) di Amerika Serikat (AS) lebih dari 10 tahun lalu sering kali dituduhkan dan dikaitkan dengan kelompok teroris Islam radikal dan terbunuhnya non-Muslim.
Namun, sayangnya, sangat jarang dipublikasikan catatan tentang banyaknya juga korban yang datang dari kalangan Muslim serta adanya pahlawan Tragedi 11/9 itu yang beragama Islam. Padahal, terdapat seorang pahlawan Muslim terkait Tragedi 11/9 itu yang namanya seakan dilupakan oleh public AS dan dunia. Dia adalah Mohammad Salman Hamdani, seorang calon perwira dari kepolisian New York City yang saat peristiwa itu terjadi berusia 23 tahun.
Hamdani adalah seorang warga negara AS kelahiran Pakistan yang saat itu telah mengabdi di New York City Police Department selama tiga tahun. Ketika tragedi itu terjadi, Hamdani yang saat itu diperkirakan sedang berangkat menuju tempat kerjanya sebagai seorang analis DNA dan ia juga mengantongi sertifikat sebagai seorang petugas medis, langsung bergegas menuju WTC. Bahkan, ia tak peduli walau saat itu sebenarnya ia tak sedang bertugas sebagai seorang petugas media. Ia bergegas bukan atas tuntutan profesionalitas kerja, namun panggilan batin dan wujud solidaritas. Hingga akhirnya ia pun ikut wafat saat memberikan bantuan itu.
Namun, nama Hamdani tak akan Anda temukan di dalam daftar pahlawan sebagai petugas pertama yang meninggal di WTC. Padahal, para petugas yang pertama kali terjun dan meninggal dunia ketika tragedi berlangsung mendapat penghormatan khusus di The National September 11 Memorial & Museum, sebuah museum dan monumen peringatan yang didedikasikan bagi orang-orang yang meninggal dalam Tragedi WTC. Nama Hamdani tak tercantum dalam daftar itu. Nama Hamdani justru ditemukan di dalam daftar nama korban yang tidak berhubungan dengan menara itu, seperti para pejalan kaki yang melintas, dll.
Lebih ironisnya, Hamdani yang seharusnya mendapatkan penghormatan itu justru dicurigai oleh kepolisian AS. Hamdani dicurigai sebagai salah satu gembong teroris. Dan kecurigaan itu tak lain karena namanya yang mengandung unsur Islam, terutama karena terdapat kata "Mohammad" di depan namanya. Dugaan yang tak berdasar itu membuat ibu Hamdani sangat terluka hatinya.
Tak cukup itu, keluarga Hamdani 'pun sempat diinterogasi oleh polisi. Bahkan jasad Hamdani yang ditemukan sebulan kemudian tidak boleh dipulangkan sebelum selesai menjalani pemeriksaan dan baru dikuburkan tujuh bulan kemudian setelah namanya bersih dari segala tuduhan. Ia dikuburkan pada April 2002 di masjid setempat. Prosesi penguburannya berlangsung khidmat dan penuh haru, diiringi penghormatan dari segenap jajaran kepolisian New York.
Ketika pada tahun 2009 panitia pembentukan "Monumen Peringatan 11 September" memberitahukan pada pihak keluarga Hamdani bahwa nama Hamdani akan dimasukkan ke dalam daftar orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan tragedi itu, ibu Hamdani sangat kecewa. Sebab, tak ada penghargaan sama sekali terhadap kepahlawanan anaknya itu. Dan ibunya mensyinyalir bahwa itu dikarenakan Hamdani adalh seorang Muslim dengan nama depan "Muhammad". Namun jajaran kepolisian AS membantah itu dengan menyatakan bahwa nama Hamdani tidak dicantumkan karena saat itu ia masih berstatus sebagai mahasiswa dan belum bekerja secara penuh di kepolisian. Selain itu, saat itu Hamdani juga tidak sedang bertugas dan tidak ada kewajiban bagi Hamdani untuk menolong orang-orang yang terluka di dalam peristiwa itu. Karenanya, menurut mereka, ia tak pantas disebut pahlawan. Dan jawaban tak tepat itu membuat kekecewaan ibunda Hamdani semakin mendalam. Karenanya, kini Hamdani dikenal sebagai pahlawan muda AS yang dinafikan hanya karena latar belakang agamanya.
Hamdani telah tinggal di AS selama sebagian besar hidupnya. Dia adalah warga negara AS yang baik. Dan dia juga seorang Muslim yang menjadi pahlawan di tengah Tragedi WTC yang dikait-kaitkan dengan Islam itu. Maka, nama Hamdani seolah menegaskan pada publik dunia bahwa serangan teroris ke WTC pada 11/9 itu sama sekali tak ada kaitannya dengan Islam. Sebab, Islam justru mengajarkan umatnya untuk menjadi pribadi yang baik, berkemanusiaan dan selalu menjadi pahlawan di tengah krisis, tragedi dan ketidakadilan. Seperti Hamdani, salah satunya. Karenanya, rakyat AS dan publik dunia seharusnya melihat, memahami dan menilai Islam dari yang dipraktekkan oleh Hamdani. Sehingga Islamo-phobia serta sentimen terhadap Islam dan umatnya tak lagi ada di sana. Dan yang ada dan berkembang adalah toleransi dan persaudaraan di antara umat beragama.
Tragedi WTC,tragedi wtc,tragedi wtc dalam alquran,tragedi wtc amerika,tragedi wtc 2001,tragedi wtc youtube,tragedi wtc rekayasa,tragedi wtc di al quran,tragedi wtc wikipedia,tragedi wtc pentagon,tragedi wtc di uang dollar
{ 0 comments... or add one}
Post a Comment