Tweet |
Pulau Lesbos yang terletak di yunani menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum Lesbi, para kaum lesbi ini datang untuk menghadiri festival internasional khusus untuk para wanita. Pulau itu terletak di sebuah kawasan yang dipengaruhi oleh Yunani Ortodoks di mana sebagian masyarakatnya menentang pernikahan sesama jenis. Tetapi, justru secara diam-diam acara untuk para kaum lesbian berkembang di sudut Laut Aegea tersebut.
Selama dekade terakhir, pengunjung acara yang digelar selama dua pekan itumeningkat drastis, dari sekitar 30-an sampai ratusan wanita. Mereka datang dari berbagai negara di Eropa tak hanya Jerman, Inggris, Belanda dan Skandinavia saja tetapi juga dari Yunani dan Italia.
Para perempuan yang hadir di sana mengisi acara dengan mengadakan perjalanan menggunakan kapal pesiar, menikmati matahari terbenam, workshop, mengadakan kelas tarian Yunani serta memutar film tentang lesbian. “Aku terpesona, tidak ada kecemasan sama sekali,” kata Lauren Bianchi, seorang peserta asal Skotlandia.
Lauren Bianchi mengaku ini untuk pertama kalinya ia mengikuti festival tersebut. Ia mengaku sebelumnya ia telah membaca artikel tentang hubungan yang sulit antara penduduk lokal dan lesbian. Tetapi, saat berada di sana, ia merasakan kenyamanan.
Pada tahun 2000 silam, pertama kali festival ini diluncurkan, sempat ada ketegangan tinggi. Sebuah poster iklan dianggap sebagai pemicunya. Walikota mengancam membawa masalah ini ke pengadilan dan melarang penyelenggaraan acara tersebut. Ia berjanji akan mengusir para lesbian dari tempatnya tersebut.
pulau ini sudah dikunjungi para kaum lesbian sejak tahun 1970-an, sekitar 60% yang mengunjungi pulau ini adalah kaum lesbi, ketika acara festival berlangsung, kaum lesbi ini bisa mencapai 90%.
{ 0 comments... or add one}
Post a Comment