Tweet |
Ternyata Main Twitter Menjadi Metode Baru Untuk Diet, Sebuah studi baru menemukan bahwa aktif di situs jejaring sosial seperti Twitter dapat membantu seseorang menurunkan berat badannya, terutama memberikan dukungan sosial bagi si pelaku diet. Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti mengamati 96 partisipan yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas selama enam bulan. Keseluruhan partisipan dilaporkan menggunakan alat komunikasi mobile yang terhubung dengan internet dan dibagi ke dalam dua kelompok.
Masing-masing memperoleh dua siniar (podcast) selama 15 menit perminggu dalam kurun waktu tiga bulan dan dua siniar mini selama lima menit perminggu dalam kurun waktu yang sama. Siniar tersebut berisi informasi tentang asupan gizi, latihan fisik dan target berat badan partisipan.
Namun partisipan pada salah satu kelompok diminta untuk mem-follow akun Twitter satu sama lain agar dapat saling memberikan dukungan sosial saat melakukan program diet. Dari situ tercatat ada 2.630 tweet yang di-posting oleh partisipan selama studi berlangsung. 75 Persen diantaranya berisi informasi, misalnya tentang partisipan yang mengabarkan rincian pencapaian program dietnya, sisanya adalah tweet yang berisi dukungan emosional terhadap sesama pelaku diet.
"Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang rutin memanfaatkan Twitter sebagai bagian dari program dietnya terbukti lebih banyak mengalami penurunan berat badan," ungkap ketua tim peneliti Brie Turner-McGrievy dari departemen perilaku, pendidikan dan promosi kesehatan, Arnold School of Public Health, University of South Carolina
"Pada metode diet tradisional, dukungan sosial juga diperoleh meski hanya dapat diberikan lewat pertemuan kelompok mingguan. Meski kami tahu ini efektif, tapi memakan banyak biaya dan dapat menciptakan beban yang besar bagi partisipan. Untuk itu memberikan dukungan lewat jejaring sosial online bisa jadi murah meriah sekaligus mampu menjangkau pendukung dalam jumlah besar, terutama yang sama-sama punya komitmen untuk mencapai berat badan sehat," lanjutnya.
Di akhir studi secara keseluruhan kedua kelompok partisipan dilaporkan rata-rata mengalami penurunan berat badan sebanyak 2,7 persen dalam kurun waktu enam bulan. Tapi pengguna Twitter terbukti lebih sukses menurunkan berat badannya, bahkan peneliti menyimpulkan dari setiap 10 tweet yang dilontarkan oleh partisipan menyebabkan penurunan berat badan sebanyak 0,5 persen.
{ 0 comments... or add one}
Post a Comment